PASURUAN I ROHA NEWS - Kirab prasasti Cungkrang yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1096 dapat apresiasi dari pemerhati budaya di Kabupaten Pasuruan.
Kirab budaya ini dibawah kendali Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Bidang Kebudayaan. Lestari, pimpinan Sanggar Lenggono dan Ki Sudarto ahli budaya Pasuruan asal Desa Karang Rejo Kecamatan Gempol mendukung penuh atas pelaksanaan kirab suci yang sakral ini.
Kirab saat itu berpusat di Dusun Karang Bangkal, Desa Karang Rejo, Kecamatan Gempol. Acara tersebut menampilkan drama tari bertema legenda Ontran-Ontran Coban Baung, sebuah kisah rakyat penuh nilai budaya yang dikemas apik oleh para seniman lokal.
Kirab budaya dimulai dari depan kantor Desa Bulusari dan berakhir di Situs Cungkrang yang berlokasi di Dusun Sukci, Desa Bulusari. Tepat pukul 15.30 WIB, kegiatan secara resmi diberangkatkan oleh Camat Gempol, Hadi Mulyono.
Tidak hanya membuka acara, Camat bersama istri, Kepala Desa Bulusari, Ketua BPD, serta Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan beserta staf juga ikut berjalan kaki sebagai peserta kirab budaya. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata dukungan terhadap upaya melestarikan budaya warisan leluhur.
Lestari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan giat ini. Artinya pemerintah daerah yang didukung masyarakat masih peduli akan lahirnya Pemerintahan Kabupaten Pasuruan.
Kemeriahan kirab budaya saat itu tidak hanya menjadi ajang hiburan masyarakat, tetapi juga sarana memperkenalkan kembali kekayaan budaya lokal kepada generasi muda. Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan nilai-nilai luhur peninggalan leluhur dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Pasuruan.
Tidak hanya membuka acara, Camat bersama istri, Kepala Desa Bulusari, Ketua BPD, serta Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan beserta staf juga ikut berjalan kaki sebagai peserta kirab budaya. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata dukungan terhadap upaya melestarikan budaya warisan leluhur.
Lestari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan giat ini. Artinya pemerintah daerah yang didukung masyarakat masih peduli akan lahirnya Pemerintahan Kabupaten Pasuruan.
Kemeriahan kirab budaya saat itu tidak hanya menjadi ajang hiburan masyarakat, tetapi juga sarana memperkenalkan kembali kekayaan budaya lokal kepada generasi muda. Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan nilai-nilai luhur peninggalan leluhur dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Pasuruan.
Senada apa yang dikatakan Ki Darto, pelestarian dan pelaksanaan giat kirab ini menunjukkan betapa pedulinya pemerintah daerah akan budaya warisan leluhur ini."Ini yang harus dilakukan pemerintah daerah agar budaya sakral dan suci ini tetap lestari keberadaan nya," tukas Lestari.
"Jadi membanggakan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, sangat inspiratif," tegasnya, Sabtu malam (4/10/2025) ditemui di sanggarnya.Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti akan tetap melaksanakan giat yang dianggap sakral ini. Secara berkala kegiatan ini akan kami lakukan setiap tahunnya, acara ini sangat krusial akan keberadaan Pemkab Pasuruan," jelas Krisni sapaan akrabnya. ( Rofik )
